Contoh Pidato

Contoh Pidato

Flashback ke masa-masa gue di posisi mendengarkan pidato. Paling suka sama yang openingnya, isi, sama penutupnya singkat. Apalagi pas upacara bendera, pengen pidato yg bikin ga kelamaan berdiri. Jadii.. gue buatlah pidato ini yang sesuai sama pidato yg kepengen gue denger tuh gimana. Hehee.


Membangun tapi Terhancurkan?

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahirobbil’alamin.
Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad,
Wa ‘ala ali sayyidina muhammad.

Ibu Sri Wahyu yang saya hormati
Teman-teman saya, yang sama-sama berjuang di sini

Apa maksudnya, ‘Membangun  tapi Terhancurkan?’
Itu yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini.

Sebelumnya perkenalkan, Bapak Munir Said Thalib. Beliau seorang aktivis HAM Indonesia. Seorang tokoh kelas dunia yang sangat bersahaja. Penerima “The Right Livelihood Award”. Alumni dari Universitas Brawijaya yang berhasil mendirikan Lembaga Pemantau HAM Indonesia Imparsial. Di tengah maraknya pejabat berebut fasilitas. Pak Munir malah tidak tergoda. Beliau tetap menggunakan sepeda motor sebagai teman kerjanya.

Lima dari semua kasus yang ditangani Bapak Munir Said Thalib diantaranya; kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di Tanjung Priok tahun 1984-1998, kasus Fernando Araujo, dkk, di Denpasar yang dituduh merencanakan pemberontakan melawan pemerintah secara diam-diam untuk memisahkan Timor-Timur dari Indonesia tahun 1992, kasus Marsinah tahun 1994, kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta tahun 1997-1998 dan kasus penembakan mahasiswa di Semanggi tahun 1998-1999.

Di balik kesuksesan dan keberhasilan dalam memecahkan dan memperjuangkan HAM, ternyata banyak pihak-pihak yang merasa terancam keberadaannya. 7 September 2004, Bapak Munir Said Thalib dinyatakan telah meninggal di udara, tepatnya empat puluh kaki di atas tanah Rumania. Hasil otopsi tim forensik Belanda menyatakan penyebab kematian beliau adalah racun arsenik. Ada dugaan tentang pembunuhan berencana namun sampai sekarang belum ada titik terang.

Selanjutnya perihal orang-orang yang dengan semangat juangnya membela mati-matian suatu kubu pilihan. Sebagai upaya membangun negeri katanya. Karena dalam hal ini kaitannya dengan pemimpin negara. Tapi faktanya, di waktu yang sama negeri ini terhancurkan, ajang menguatkan kubu pilihan jadi ajang permusuhan karena kebablasan sampai kubu lainnya berusaha dilemahkan.

Terakhir mengenai ponsel pintar yang banyak digunakan manusia dalam rangka membangun potensi, membangun negeri. Tapi kalau tanpa kebijakan, pelan-pelan tapi pasti ponsel pintar menghancurkan bagian otak manusia karena memancarkan radiasi. Satu orang yang melakukan mungkin belum jadi masalah negara. Kemudian ketika ribuan atau jutaan orang yang melakukan, kenapa ini tidak cukup untuk menghancurkan satu negara?

Lalu, setelah tahu bahwa kasus yang membangun justru terhancurkan itu terjadi bukan sekali dua kali, selanjutnya apa? Berusaha mengetahui siapa yang sepemikiran? Berusaha mencari siapa yang bisa diandalkan untuk melakukan perubahan? Kalau sudah menemukan, lalu apa? Berusaha memberikan sebanyak-banyaknya dukungan? Lalu ternyata orang itu adalah orang yang salah? Setelahnya bagaimana?

Kembali ke pertanyaan pertama; setelah tahu bahwa kasus yang membangun justru terhancurkan itu terjadi bukan sekali dua kali, selanjutnya apa? Tentang manusia yang paling bisa diandalkan untuk melakukan perubahan yang kita inginkan, adakah selain diri kita sendiri? Kita tidak pernah tahu kedalaman hati seseorang, selain diri kita sendiri. Jadi untuk lebih mempercayakan diri sendiri, untuk menjadi pendukung terbaik bagi diri sendiri; kenapa tidak? Bukan hal yang tidak mungkin suatu hari kita ditempatkan dalam posisi dimana tidak ada orang lain yang percaya apalagi sampai mendukung kita.

Yuk kita jaga diri kita baik-baik, kita jaga cita-cita kita baik-baik. Kita jaga keautentikan diri kita. Apa yang kita bisa, kembangkan! Apa yang harus kita bisa tapi belum bisa, usahakan! Bukan pura-pura bisa.

Pada akhirnya, masing-masing dari kita punya bakat yang berbeda, tapi semuanya sama dalam dua bakat ini; berusaha dan berdoa.

Okey, sekian dari saya.

Mohon maaf, saya tidak luput dari kesalahan.

Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Sipa Juliana


Comments

Popular posts from this blog

Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman | Materi Bio

Pidato | Materi Indo